Skip to main content

Rumah Sakit Hewan Jakarta - Ragunan

Halo! Sebenernya sebel gak sih kalau buka blog gw tuh selalu ada posting "hai kembali lagi ke sini setelah sekian lama gak posting, nantikan posting berikutnya setelah ini, bla bla bla" tapi kemudian postingan berikutnya bisa sampai setahun lagi baru nongol? Hahahahaha. Aselik, these days mau nulis blog lagi tuh semacam syulid. Kuterlalucybuk. .
Jadi, gw pengen cerita tentang pengalaman gw, nyokap dan memeng main ke Rumah Sakit Hewan Jakarta, yang ada di Ragunan, Jakarta Selatan. Gw juga ngerasa emang perlu sih posting ini gw buat. Karena ya, gw pribadi juga punya "hutang cerita" tentang pengalaman memeng dulu survive dari virus panleukopenia.
Ok, sebelum semakin random arah posting gw, jadi gini, gw ceritain dulu dari awal.


Gw punya kucing, namanya memeng. Nama termalas mikir untuk seekor kucing (maap ya meng). Dulu dia di rumah berdua adiknya, si putih (yha, another males mikir kinda name). Lagi lincah-lincahnya umur setahun, tiba-tiba memeng gak mau makan dan diare. Lalu aku bawa lah ke vet di petshop, dirawat dua hari lalu kubawa pulang pas vetnya bilang harapan hidupnya rendah, pas di rumah baru sadar klo yang putih juga sakit, tapi dia muntah, bukan diare. Tapi dia gak lemes, masih main-main. Lalu gw hanya fokus ke ngobatin memeng, kemudian putih gak lama langsung mati. Super sad. Akhirnya sepenuh jiwa gw ngobatin memeng, dan akhirnya alhamdulillah memeng survive dari virus panleukopenia itu.

Apa itu panleukopenia? Mengutip dari http://www.imetmis.com/cara-mengatasi-panleukopenia-pada-kucing/ "Penyakit panleukopenia ini disebut juga Feline Parvovirus, Feline Infectous Enteritis/FIE (radang usus menular). Panleukopenia adalah penyakit serius yang cukup berbahaya pada kucing. Penyakit ini diakibatkan oleh virus. Angka kematian berkisar 25 – 85 % pada kucing yang belum divaksinasi. Penyakit mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada manusia dan anjing."
Karena itu, pas tahu memeng kena panleukopenia, gw nangis mulu tiap malem, dan fokus banget berusaha nyembuhin memeng.

Udah tuh, kelar ya drama panleukopenia 2017, eh tahun ini tiba-tiba memeng yang biasa bawel minta makan klo gw pulang kerja, ini tidur terus. Bulunya menggimbal, lemes, gak mau makan, dan sempet muntah sekali warna putih susu agak kekuningan. Khawatir dooong mamak yaaaa, jadi lah langsung tuh bawa lagi ke vet deket rumah. Tapi, kemudian vetnya bimbang dengan statement "keliatannya sih bukan virus ya mbak, tapi saya khawatir dia sakit ginjalnya, tapi karena tadi pas dibawa ke sini dia demam tinggi dan kakinya gemetar, jadi bisa juga radang sendi, kita inapkan dulu semalam sambil diinfus ya karena sudah dehidrasi, klo nanti sore dia mau makan, berarti bukan masalah ginjalnya".

Sorenya dapet kabar klo memeng mau makan, bahkan divideoin sama mbaknya (karena gw lagi di kantor), jadi ok, alhamdulillah bukan ginjal. Nah tapi kan tuh vet gak stand by terus di petshop itu, jadi yang jaga cuma karyawannya aja. Besok paginya katanya baru ketemu dokter. Ok gpp. Eh paginya, kata dokternya meng gak mau makan lagi. Dia mau meng dirawat sehari lagi untuk dia observasi. Tapi gw tanya, dokternya pulang jam berapa, siang itu udah mau ditinggal lagi. Hmm, siapa yang observasi? Karyawannya? Diceknya besok lagi? Gak deh dok, mending aku bawa pulang. Jadi pulang lah si memeng. Sampe rumah dia muntahin makanan dia tadi pagi yang dipaksa disuapin sama karyawan petshop. Di rumah juga dia cuma mau tidur, makan sedikit doang, minum gak mau. Akhirnya karena gw juga masih harus pergi, gw kembali telp petshop, biar diinfus deh, nginep lagi semalem.
But still, dokternya gak tau memeng kenapa. Dan dengan santai nya bilang "mbak bawa aja ke RS deh untuk cek darahnya, takut dia ginjal". 

Okeeee, sesungguhnya aku kesal sih sama vet ini, tapi ya udah lah yaaa, daripada lelah emosi, jadi langsung kita angkut deh tuh memeng beserta infusnya ke Rumah Sakit Hewan Jakarta.

Sampe sana, mobil masuk ke lobi langsung ada yang bukain pintu, bantuin angkat carrier dan infus, ngambilin tiang untuk gantung infus dan dibawain sampe ke ruang tunggu. Wow, full servicenya mirip hotel! (Aku lebay yah). 

Lalu saat ibu nunggu di ruang tunggu bersama memeng yang pasrah, gw ke tempat registrasi. Daftar pasien baru, nulis keluhan, data diri pemilik kucing, dll, kemudian menunggu dipanggil sesuai antrian.


Gak terlalu sebentar kemudian (pasiennya lagi banyaaak, maklum hari sabtu), nama memeng dipanggil, dan sekali lagi kita dibantu untuk bawa carrier dan tiang infus masuk ke ruang praktik dokter. Sampe sana gw curhat A-Z tentang vet sebelumnya. Memeng dicek dari berbagai lubang pengeluaran dan telinganya. Feses dan kotoran telinganya dibawa ke lab, dan memeng diambil darahnya juga untuk dicek, bagian ini pengen nangis, karena memeng nya sampe teriak pas disuntik ambil darah :(

Selengkap itu ya yang diperiksa.. dan dari situ ketahuan beberapa kondisi memeng:
1. Infeksi telinga karena kotor (ketauan ya aku jorok gak sering mandiin hiks)
2. Sel darah putihnya rendah. Nah, yang ini kata dokter karena virus. "Virus apa dok?" "Virus panleukopenia, mbak". Jenjeeeenng! Drama lagiiii, mana sekarang ada juga kucing satu lagi kaaan di rumah, makin lah mamak pusing pala. Karena ini, dokter menyarankan untuk opname. Wait, opname di petshop deket rumah aja total-total udah habis 700rb termasuk makanan dan obatnya, menurut ngana gimana klo di RS? Belum lagi memengnya stress. Tambah lagi bisa minimal seminggu katanya. Dan kalau gak survive, selama memeng sakit dan akhirnya mati gak sama gw dong :(. 
Jadilah akhirnya memeng gw bawa pulang dan gw rawat sendiri di rumah aja.

Nah, soal RS Hewannya sendiri, tempatnya gak di pinggir jalan ya guys. Dari jalan raya ragunan itu dia masuk lagi ke dalam, alamat lengkapnya berikut ini: Jl. RM. Harsono No.28, RT.9/RW.4, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550.

Di sana kanan kirinya rimbun banget banyak pohon dan adem. Di sebrangnya ada pemakaman hewan lengkap dengan batu-batu nisannya.

Di terasnya ada papan yang memajang foto-foto kucing dan anjing siap adopsi, yang setelah dirawat kemudian gak ditebus lagi sama mantan majikannya, ini sedih banget lho, kenapa sih pada tega banget hiks.

Di dalamnya juga ada petshop dan apotik. Dan ada papan informasi ini untuk yang gak tahu mau gimana bawa hewan peliharaannya ke RS: pet taxy. Jadi bisa order ke mereka untuk dijemput, hihi lucu ya. Sayangnya kemarin pas gw telpon ke sini, ternyata drivernya lagi gak ada, jadi layanannya lagi gak bisa dipakai kemarin.

Oh iya, biaya memeng kemarin (tanpa beli makan recovery), totalnya 500an ribu. Terdiri dari: biaya registrasi,  biaya admin, bayar dokter, lab untuk feses, kotoran telinga & cek darah sederhana, obat yang dikasih ditempat (lupa nanya detail), obat tetes telinga untuk infeksi nya, antibiotik, vitamin kurkuma, dan obat mual. Dan menurut gw ini gak mahal banget, make sense lah dengan segala macem tes lab itu.

Anyway, sampai tulisan ini dibuat, memeng udah mulai segar, mau makan, bisa ngambek dan udah mulai gw satuin lagi sama kucing gw yang satunya, si Mila. Soalnya mereka drama banget dipisah, sumpah deh. Tapi masih ngabisin obat dulu sih, obat memeng belum habis. Semoga cepet sembuh dan semoga Mila gak ketularan yaaa.. aamiin..

Comments

Popular posts from this blog

Adams Catering Jakarta - Wedding Package Review (2018)

Hola! Setelah tiga bulan, akhirnya satu per satu gw akan bayar hutang! Alias bayar hutang cerita, atau review mengenai vendor-vendor pernikahan gw yang lalu. Haha maaf lama yes, incess masih proses adaptasi dulu nih. Mulai dari adaptasi dari biasa tidur sendiri jadi berdua, sampe adaptasi bahasa, karena dari yang biasa lo lo gw gw di bekasi dan jakarta, sekarang jadi aku, kamu, nyong, koen, panjenengan, dan teman-temannya. Iyes, I finally moved out of Jakarta and stay for good in Jogjakarta, ihiy! Ok, review pertama, yang sudah banyak banget orang tanya di Instagram gw adalah review untuk wedding package yang gw ambil dari Adams Catering. Ok, first thing first, Adams Catering itu penyedia jasa catering yang juga melengkapi pelayanan jasa mereka dengan wedding package yang cukup lengkap dan ekonomis, mulai dari catering (iyalaaaah), decor, photography, make up & attire sampai pengarah acara dan hiburan. Kamu bisa lihat instagram mereka di sini: https://www.instagram.com/adamscater

Kopi Murah di Family Mart

Sebenernya sudah agak telat sih posting ini sekarang haha. Tapi gak papa, hitung-hitung latihan nulis lagi, isinya gak terlalu aktual dikiiitt gak papa yaaaa.. Akhir bulan ini tepat dua bulan gw kerja di tempat baru. Suasana baru, kebiasaan baru, adaptasi baru. Salah satu adaptasi yang masih agak berat adalah absennya gw dari dunia perkopian yang biasanya cuma bersin aja di kemang gw langsung pindah tempat dari satu coffee shop dengan picollo latte yang enak ke coffee shop lain dengan pilihan kopi lainnya yang juga enak. Sekarang gw di mega kuningan. Sempet panik, oh my, di mana gw bisa nemuin picollo latte enak yang bersin doang sampe di mega kuningan? Drama. Haha.. But hey, ternyata ada kabar bahagia! *naon iyeu teh ah*. Iyah, jadi bulan lalu itu pas mini market di basement gedung kantor baru mulai jualan kopi. Mungkin karena promo masih baru yah, demi bersaing dengan coffee shop di sekitarnya, dia jualan cuma Rp10.000 saja per cup! Murah yak! Apalagi pas promo awal dibagi voucher di

Sugar High! yum yum!

Maafkan karena baru nulis tentang ini hari ini. Padahal waktu itu dateng ke tempatnya udah dari bulan Januari.. Abisnya ga sempet mulu deh gw mau nulis.. adaaaa aja yang harus dikerjain. Januari lalu, tim digital marketing gw lagi cari sponsor kecil-kecilan untuk hadiah program untuk salah satu klien gw. Karena programnya program valentine, jadi salah satu hadiahnya kita cari voucher makan. Dengan bermodal kenalan dari Shafiq, akhirnya jalan lah kita ke Sugar High, Jakarta. Tempatnya mungiiill.. hihi.. tapi begitu masuk, gw langsung suka sama auranya. Warna dominan putih, tosca, dan pink pangsung menyambut mood gw yang waktu itu lagi lumayan warna-warni :D Masuk kesana yang pertama menarik perhatian adalah tempat lampunya. Dibuat dari sangkar burung yang di-cat sesuai dengan warna nuansa ruangnya. Kemudian satu sisi tembok yang dibuat sebagai papan menu. Dengan warna dasar hitam dan tulisan menu dari kapur warna warni, "dinding menu" ini menambah kesan manis di tem