Alias, mimpi.
Beberapa hari lalu gw bangun tidur bengong. Bengong karena gw bingung kok gw tidur barusan mimpiin salah satu mantan gw. For the record, dia adalah salah satu mantan yang belakangan ini gw hindarin untuk kembali berinteraksi. Reasons why? Ga perlu gw tulis di sini, bukan konsumsi publik :)
Sebenernya dari dulu juga suka ada sih mimpi tentang mantan, random mantan yang mana aja juga pernah, dan biasanya abis itu ya ya udah, ga jadi trigger juga buat gw untuk menghubungi si mantan. Tapi ga tau kenapa kemaren gw malah begitu bangun, buka laptop, trus ngemail ke dia.
Kangen, mungkin? Sebenernya sih, kangen sama dianya sih ngga. Tapi yang ngeselin tuh, dia yang ada di mimpi itu adalah dia dalam versi yang selama ini gw sering bilang "seandainya dia begitu". Dulu jamannya kita pacaran, dia itu pengendara motor, anak kosan, jarang ganti jaket, badan bau matahari, gaji belum gede, kurang perawatan deh pokoknya hhahahahaha :p sedangkan dia di mimpi gw, adalah versi kebalikannya. Dulu dia suka sok lucu acting childish as if it was funny (which actually not funny at all in the end), dan dia di mimpi waktu itu tuh pembawaannya lebih tenang, lebih bijaksana, lebih pengertian, dan lebih baik dari dia aslinya yang dulu gw kenal. Tapi di ujung mimpinya, dia bilang gini "but i have a new girlfriend now, too bad for you". Jedaaaaannng!! Brengsek banget kalimatnya ya hahahahaha
Mungkin karena itu gw terus buka laptop dan ngirim dia email, letting him know about my dream. Sebagian dari diri gw yang nyawanya belum 100% ngumpul berfikir bahwa dia yang ada di mimpi itu adalah gambaran diri dia saat ini. Dia yang udah 2 tahun ga pernah gw terima ajakan untuk komunikasinya itu mungkin sudah berubah jadi seperti yang ada di dalam mimpi gw tadi.
Email sent.
Replies received.
Dan bales2an email pun berlangsung dari pagi sampe jam 3 sorean, dengan akhir pembicaraan yang, well kurang menyenangkan.
Apparently, all the good things appeared in my dream is seriously only applied in my dream. The only thing that is exactly the same is just the fact that now he is (finally) move on to a new girl friend.
While the rest, are still the same. All the detail that makes me decide to stop dating him are still there. As solid as the existancy of him in this world.
Sekarang gw cuma bisa ngerangkum apa yang baru aja kejadian beberapa hari kemarin itu. Mungkin kenyataan bahwa sekarang gw lagi single, and quite feeling lonely, and have a bunch of fucking problems, bikin gw ngerasa penuh harap bisa liat dia dalam versi yang ada di mimpi gw itu.
Dan gw lupa satu kenyataan besar: itu cuma bunga tidur.
Comments
Post a Comment