Have you ever did this? Sebagai manusia digital, semua orang yang pernah membuka laman web, pasti pernah memakai Google. Dan sebagai manusia seusia ini yang sudah memakai Google sejak belasan tahun lalu, pasti gw pernah menuliskan nama sendiri di laman depan website pencari paling utama tersebut. Siapa yang belum pernah? Kalau belum, cobain deh. And see how much you have share the world about yourself.
Ini gw bahas karena hari ini gw baru saja mencari info tentang seseorang melalui Google. Hasilnya lumayan representatif walau gw belum kenal orangnya. Kemudian gw jadi berpikir lagi "hasil googling nama gw sekarang masih sama nggak ya sama hasil googling nama gw beberapa tahun lalu?" Kemudian gw cek lah nama gw.
Dan yang gw baru sadari, betapa menakutkannya Google menyajikan kehidupan lo saat lo googling nama lo sendiri. Tentunya kalau lo tipe yang nulis nama lengkap untuk identitas diri secara online, dan lo rajin posting di media manapun secara online detail kehidupan lo secara 360° akan muncul. Tapi yang menurut gw lebih menakutkan selain itu adalah, google akan menyajikan orang-orang lain yang juga terhubung dengan kehidupan lo secara online.
Contohnya tadi seperti ini, saat gw googling nama gw, dan search by image, yang pertama muncul di paling atas adalah muka gw. Akurat banget ya? Padahal nama gw cukup pasaran. Entah mungkin ini berhubungan dengan cookies yang tersangkut di browser gw, jadi langsung nemu diri sendiri, atau karena Google sehebat itu, hanya Tuhan yang tahu. Kemudian di bawah-bawahnya muncul faces of strangers. Ok, bagus deh. Tapi... Ga jauh dari situ bermunculan lah wajah lainnya, sahabat-sahabat gw, temen kampus gw, temen kantor gw, bos gw, klien gw, sepupu gw, dan lain lain dan lain lain. Semua orang yang terkoneksi dengan gw secara online, muncul wajahnya di situ.
Kalau mau dipetakan, ini bisa banget. Bisa ditilik satu per satu terkoneksi dengan gw dari media apa dan posisinya dalam kehidupan gw seperti apa. Dan di sini gw mulai merasa ngeri. Hehehehe. Serem sih, bagaimana google benar-benar bisa tahu lo siapa, temen-temen lo siapa, mantan pacar lo siapa.. Cuma karena lo "sharing moments" via online sama mereka. Have you ever think about this before? Sebelum posting foto anak yang manis banget? Sebelum posting foto reunian? Sebelum check in di tempat-tempat gaul? Sebelum cerita seluruh keluarga lagi liburan ke luar negeri?
Nah, sekarang pikir dua kali deh. Gw sih gitu. Pertama, gw meminimalisir penggunaan nama asli di internet. Kecuali linkedin sih akhirnya.. Meminimalisir penggunaan penulisan nama yang benar secara terus menerus, contoh: nama bagus, kadang ganti username jadi bagoes, atau bhagus, atau bagues, dll. Terserah mungkin akan ada yang bilang lo alay :)), gw juga sudah lama set Facebook gw unsearch-able. Dan selain itu gw juga mengurangi check in location, damn ini yang mayan berat. Tingkat hasrat pamer online gw masih agak tinggi hahahaha.
Buat gw yang berkecimpung di media digital sih ini berkesan hebat, tapi sekaligus juga menakutkan. Karena kita ga pernah tahu tujuan orang lain saat googling nama kita tuh untuk apa. Mending kalo buat distalking fans (yakeles), itu juga mending kalo fansnya waras, nah kalo ga? Kalo untuk kejahatan? Nah lhoo.. Hehe. Yah, be wise aja lah ya, usahakan berbatas deh memakai segala sesuatu yang ada di ranah digital. Karena ini wilayah yang sangat abu-abu, berkabut, dan ga berdasar. Lo ga pernah tahu apa aja yang bisa terjadi dari semua yang bisa lo lakuin (atau orang lain lakuin) dengan informasi tentang diri lo yang tersebar secara online.
Sekarang ayo coba googling nama sendiri! And be amazed! :))
Iya mmg menyeramkan. Dan parahnya walau tau resikonya tp susah sekali buat nahan diri untuk tdk pamer anak.
ReplyDeletePaling suka pamer anak dan tanaman atau hasil karya. Pdhl sdh sekuat tenaga buat nahan diri tp apa daya serng ke bablasan..