Jadi pengen bahas ini gara-gara postingan artikel ini
https://www.facebook.com/nans.xintesa/posts/893506757354814 yang gw re-share dari Facebook temen gw. Disitu dibahas hal-hal apa yang sebaiknya dilakukan di usia 30 untuk usia 50 yang lebih baik. Trus sepupu gw tersayang komen di postingan gw dan menggambarkan usia 30 dengan "oh no". Pertanyaan gw, kenapa harus memberi respon "oh no" untuk si usia 30? Apa salahnya berusia 30 sih? Ini juga sebenernya bukan kali ini aja gw mendengar respon yang ga enak terhadap angka 30. Contohnya waktu gw ulang tahun ke 29 tahun lalu, di kue gw ada tulisannya (bukan lilin) tulisan nama gw dan 29. Buat gw itu ya nggak masalah, tapi reaksi temen yang liat kuenya "wiih jelas banget tuh angkanya". Trus gw ngucapin selamat ulang tahun ke temen gw dan sengaja gw tulis "yang ke 30", dan dia marah.
Emang ada apa dengan angka yang nunjukin usia lo itu? Apa karena belum nikah di 30? Belum punya anak di 30? Karir gitu-gitu aja di 30? Belum punya mobil sendiri di 30? Atau karena tua? Atau karena belum sempet jalan jalan banyak?
Gw pernah sih ada di tengah jokes di sebuah grup yang ngebahas umur dan saling nyembunyiin umur di grup itu. Tapi sebenernya buat gw pribadi ga masalah untuk jawab umur gw berapa saat seseorang nanya.
Kenapa harus menilai angka itu dengan begitu hina atau horornya, sampai lupa kalau usia 30 itu adalah sesuatu yang layak banget untuk disyukuri. Gw rasa people are just complaining too much to realize and look at the big picture. Lihat dong betapa penuh berkahnya kita bisa sampai di usia itu. Bisa melalui lebay dan gilanya masa2 dua puluhan tanpa gila beneran dan survive sampai masuk ke Fluffy club (hanya potterhead harusnya yang paham kenapa disebut Fluffy) :p
Harusnya bersyukur dong. Belum nikah? Belum punya anak? Bukan masalah, ini saatnya untuk tahu mempelajari benar apa prioritas hidup lo di kemudian hari, keluarga kah? Karir kah? Orang tua yang sudah tua kah? Banyak yang masih harus dipikirkan selain "hanya" menikah atau punya anak. Karir masih stuck di 30? Berarti saatnya lepas dari kenyamanan yang udah dijalanin selama 20an, atau coba bisnis sendiri juga bisa, banyak riset yang bilang di usia 30 mulai matang pemikiran strategis seseorang. Kondisi finansial masih gitu-gitu aja? Syukurilah setiap sen dari yang "gitu-gitu aja" yang sudah dimiliki itu. Selama masih bisa makan, bayar tagihan dan memenuhi kebutuhan keluarga, itu artinya lo udah punya segalanya. Belum sempet traveling? Ya pergi lah! Tinggal booking tiket! *malah jadi kesel* #mulaimelenceng
Intinya adalah, kenapa sih masih harus menganggap usia itu sesuatu yang menakutkan? Buat gw di menjelang umur 30 ini, umur 30 ini gw tunggu-tunggu. Somehow umur ini semacam jadi patokan baru buat gw start something new and something big. To reach a goal. To live my life to the fullest (tsah elah). Dan terakhir, untuk mensyukuri jalan hidup yang sudah digariskan Allah untuk gw selama 29 tahun 11 bulan 29 hari gw hidup.
Gw ga akan bisa tahu kan sampe angka berapa gw bisa hidup. Setidaknya 30 ini adalah sebuah prestasi yang perlu sekali disyukuri diantara segala hal yang ditemui dalam hidup ini.
Jadi kenapa harus permasalahin angkanya? Give it a value, embrace what you have,enjoy your life!
Good luck mas. Semoga sakses yaaa.. Kerja sambil main trus digaji pula yess.. :))
ReplyDeleteKenapa mas, Na? Kan ini gw, Nanie yang nulis hihihi
ReplyDeleteBahahahahaha, my baaaaad. Salah copy paste gw, maafkan mas nanie. :))))
ReplyDeleteHere is my real comment : agree nan, apa yang salah ya sama usia 30?! Padahal banyak banget yang harus disyukuri sampai bisa ke umur segitu. Selama masih berusaha, jodoh dan rejeki mah ngga akan ketuker.